Netherlands vs. Brazil - 2 Jul 21.00
Uruguay vs. Ghana - 3 Jul 01.30
Argentina vs. Jerman - 3 Jul 21.00
Paraguay vs. Spanyol - 4 Jul 01.30
PEMBUKAAN DIKLAT PRAJABATAN CPNS GOL. I & II TAHUN 2010
Poso – Bupati Poso Drs. Piet Inkiriwang,MM diwakili Assisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Poso Drs. Sin S. Songgo membuka dengan resmi kegiatan pendidikan dan pelatihan prajabatan CPNS golongan I & II gelombang pertama tahun 2010 di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso, di SKB Kasiguncu, Senin 14 Juni 2010.
Hadir dalam Pembukaan prajabatan tersebut Para pejabat Dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten poso, Unsur Tripika, serta undangan lainnya.
Kegiatan pendidikan dan pelatihan prajabatan CPNS golongan I & II gelombang kedua tahun 2010 bertajuk “Membangun motifasi Kerja Pegawai Negeri sipil dalam pelayanan Publik yang jujur dan bertanggung jawab” yang diikuti sejumlah 80 orang peserta dan akan mengikuti kegiatan ini selama 24 hari terhitung sejak pembukaan hari ini.
Pembukaan Pelatihan Diklat Prajabatan Golongan I & II ini awali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh hadirin yang ada.
Bupati Poso Drs. Piet Inkiriwang, MM dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Assisten Administrasi Umum Kabupaten Poso Drs. Sin S. Songgo mengatakan bahwa diklat prajabatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembinaan dalam rangka untuk membentuk Pegawai Negeri Sipil yang memiliki semangat pengabdian, mutu, keahlian, serta keterampilan yang dapat diandalkan dalam menghadapi tugas-tugas yang dipercayakan serta dalam rangka menciptakan adanya pola pikir yang sama serta metode kerja yang lebih baik.
Aparatur Pemerintahan akan selalu diarahkan pada peningkatan kualitas, bukan pada peningkatan kuantitas. Aparatur yang berkualitas, bersih, berwibawa dan berkemampuan. Terlebih dalam menghadapi permasalahan pembangunan yang kian meningkat dan kompleks dewasa ini. Oleh karenanya melalui diklat ini diharapkan dapat tercipta aparatur yang memiliki sikap yang bersih dan berwibawa; bekerja efisien, efektif dan disiplin; dapat mengayomi dan meneladani; memiliki prestasi dan dedikasi serta loyalitas yang tinggi; responsive terhadap aspirasi masyarakat; serta mampu memberikan pelayanan prima, dengan tetap dilandasi oleh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam sambutannya Assisten III menyatakan tujuan dilaksanakannya Diklat Prajabatan bagi CPNS yaitu Untuk Meningkatkan Pengetahuan, Keahlian, Ketrampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan Tugas secara Profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil sesuai kebutuhan Instansi, Menciptakan Aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu, dan perekat persatuan dan kesatuan Bangsa, Memantapka sikap dan semangat pengapdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat, Menciptakan kesamaan Visi dan Dinamika pola pikir dalam melaksanakan pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik. Sedangkan sasaran Diklat Prajabatan adalah Terwujudnya Pegawai Negeri sipil yang memiliki Kompetensi yang sesuai dengan persyaratan pengangkatan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Diakhir sambutannya Assiten Administrasi Umum Pemerintahan Kabupaten Poso Drs. Sin S. Songgo, selaku Pemerintah Daerah Kabupaten Poso menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang turut berpartisipasi dan memberikan dukungan atas terlaksananya kegiatan pesta demokrasi Pemilukada Tahun 2010 di daerah ini yang telah berjalan dengan aman dan sukses.
Setelah laporan berakhir, dilanjutkan dengan Penyamatan kartu tanda Peserta secara Simbolis oleh Assiten Administrasi Umum Kabupaten Poso Drs. Sin S. Songgo serta Kabid Diklat BKD Kabupaten Poso Dra. Sophia Porajouw kepada wakil dari peserta prajabatan sebagai tanda dimulainya Prajabatan Tersebut.
Hadir dalam Pembukaan prajabatan tersebut Para pejabat Dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten poso, Unsur Tripika, serta undangan lainnya.
Kegiatan pendidikan dan pelatihan prajabatan CPNS golongan I & II gelombang kedua tahun 2010 bertajuk “Membangun motifasi Kerja Pegawai Negeri sipil dalam pelayanan Publik yang jujur dan bertanggung jawab” yang diikuti sejumlah 80 orang peserta dan akan mengikuti kegiatan ini selama 24 hari terhitung sejak pembukaan hari ini.
Pembukaan Pelatihan Diklat Prajabatan Golongan I & II ini awali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh hadirin yang ada.
Bupati Poso Drs. Piet Inkiriwang, MM dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Assisten Administrasi Umum Kabupaten Poso Drs. Sin S. Songgo mengatakan bahwa diklat prajabatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembinaan dalam rangka untuk membentuk Pegawai Negeri Sipil yang memiliki semangat pengabdian, mutu, keahlian, serta keterampilan yang dapat diandalkan dalam menghadapi tugas-tugas yang dipercayakan serta dalam rangka menciptakan adanya pola pikir yang sama serta metode kerja yang lebih baik.
Aparatur Pemerintahan akan selalu diarahkan pada peningkatan kualitas, bukan pada peningkatan kuantitas. Aparatur yang berkualitas, bersih, berwibawa dan berkemampuan. Terlebih dalam menghadapi permasalahan pembangunan yang kian meningkat dan kompleks dewasa ini. Oleh karenanya melalui diklat ini diharapkan dapat tercipta aparatur yang memiliki sikap yang bersih dan berwibawa; bekerja efisien, efektif dan disiplin; dapat mengayomi dan meneladani; memiliki prestasi dan dedikasi serta loyalitas yang tinggi; responsive terhadap aspirasi masyarakat; serta mampu memberikan pelayanan prima, dengan tetap dilandasi oleh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam sambutannya Assisten III menyatakan tujuan dilaksanakannya Diklat Prajabatan bagi CPNS yaitu Untuk Meningkatkan Pengetahuan, Keahlian, Ketrampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan Tugas secara Profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil sesuai kebutuhan Instansi, Menciptakan Aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu, dan perekat persatuan dan kesatuan Bangsa, Memantapka sikap dan semangat pengapdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat, Menciptakan kesamaan Visi dan Dinamika pola pikir dalam melaksanakan pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik. Sedangkan sasaran Diklat Prajabatan adalah Terwujudnya Pegawai Negeri sipil yang memiliki Kompetensi yang sesuai dengan persyaratan pengangkatan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Diakhir sambutannya Assiten Administrasi Umum Pemerintahan Kabupaten Poso Drs. Sin S. Songgo, selaku Pemerintah Daerah Kabupaten Poso menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang turut berpartisipasi dan memberikan dukungan atas terlaksananya kegiatan pesta demokrasi Pemilukada Tahun 2010 di daerah ini yang telah berjalan dengan aman dan sukses.
Setelah laporan berakhir, dilanjutkan dengan Penyamatan kartu tanda Peserta secara Simbolis oleh Assiten Administrasi Umum Kabupaten Poso Drs. Sin S. Songgo serta Kabid Diklat BKD Kabupaten Poso Dra. Sophia Porajouw kepada wakil dari peserta prajabatan sebagai tanda dimulainya Prajabatan Tersebut.
Perempat Final Piala Dunia 2010
Netherlands vs. Brazil - 2 Jul 21.00
Uruguay vs. Ghana - 3 Jul 01.30
Argentina vs. Jerman - 3 Jul 21.00
Paraguay vs. Spanyol - 4 Jul 01.30
Uruguay vs. Ghana - 3 Jul 01.30
Argentina vs. Jerman - 3 Jul 21.00
Paraguay vs. Spanyol - 4 Jul 01.30
Gubernur Sulteng Buka Rakornis Hak-hak Keperdataan Pasca Konflik Poso
Poso – Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Kepala badan Kesbang pol dan Linmas Drs. Syafri Ali Kadir, SH Membuka dengan resmi Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Hak- hak keperdataan masyarakat daerah pasca konflik di kab. Poso, Kamis (10/6) 2010 di Gedung Torulemba Poso.
Rakornis yang akan dilanjutkan dengan penelitian dilapangan tanggal 11-17 juni 2010 dan diikuti oleh 120 peserta ini, merupakan tahapan awal dari pelaksanaan suatu kegiatan penelitian yang selama ini belum perna dilaksanakan sejak selesainya konflik diposo.
Bupati Poso Drs.Piet Inkiriwang,MM dalam sambutannya menyampaikan Rakornis hak- hak keperdataan masyarakat daerah pasca konflik ini merupakan langkah awal untuk persiapan dalam pelaksanaan penelitian dan pendataan sekaligus meningkatkan Efektifitas Peran, kinerja serta kerjasama antara Litbang HAM, Balitbangda Propinsi Sulteng dan pemerintah daerah kab.poso untuk menyelesaikan masalah-masalah hak keperdataan masyarakat yang masih belum terselesaikan sampai saat ini.
Lebih lanjut Bupati poso berharap kepada instansi terkait,kepala wilayah kecamatan, Lura dan kepala desa agar kiranya dapat berpatisipasi dan memberikan dukungan kepada Tim yang nantinya akan melakukan penelitian diwilayah yang menjadi objek penelitian, sehingga pelaksanaan penelitian ini dapat berjalan aman dan sukses yang nantinya akan membawa nuansa baru bagi bumi sintuwu maroso pada masa yang akan datang.
Sementara itu Gubernur Propinsi sulawesi tengah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala badan Kesbang pol dan Linmas Drs. Syafri Ali Kadir, SH mengatakan bahwa, konflik dl kabupaten poso yang terjadi pada tahun 1998 sampai 2006 meninggalkan beberapa permasalahan yang harus segera ditangani, salah satunya adalah pengembalian hak-hak keperdataan masyarakat di kabupaten poso, oleh sebab itu Pemerintah dengan dukungan segenap elemen terkait suda seharusnya Menutup sambutannya, Gubernur Sulawesi tengah menyatakan selaku pemerintah daerah propinsi sulawesi tengah memberi Apresiasi yang sangat positif terhadap kerjasama yang telah dibangun oleh badan penelitian dan pengembangan HAM, departemen Hukum HAM RI bersama pemerintah propinsi Sulawesi Tengah dan pemerintah Kabupaten Poso.
Hadir Pada Rapat tersebut, Pemda Propinsi sulawesi tengah, Bupati Parigi Moutong Drs, Longki Janggola, MSi, Muspida Kabupaten Poso, Asisten Pemerintahan Drs.Lambang Bamonturu, Asisten Administrasi Umum Drs.S.Songgo, Para Pejabat Dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso,muspida dan instansi teknik terkait, peneliti dari Balitbang HAM departemen Hukum dan HAM RI Serta Undangan Lainnya.
Rakornis yang akan dilanjutkan dengan penelitian dilapangan tanggal 11-17 juni 2010 dan diikuti oleh 120 peserta ini, merupakan tahapan awal dari pelaksanaan suatu kegiatan penelitian yang selama ini belum perna dilaksanakan sejak selesainya konflik diposo.
Bupati Poso Drs.Piet Inkiriwang,MM dalam sambutannya menyampaikan Rakornis hak- hak keperdataan masyarakat daerah pasca konflik ini merupakan langkah awal untuk persiapan dalam pelaksanaan penelitian dan pendataan sekaligus meningkatkan Efektifitas Peran, kinerja serta kerjasama antara Litbang HAM, Balitbangda Propinsi Sulteng dan pemerintah daerah kab.poso untuk menyelesaikan masalah-masalah hak keperdataan masyarakat yang masih belum terselesaikan sampai saat ini.
Lebih lanjut Bupati poso berharap kepada instansi terkait,kepala wilayah kecamatan, Lura dan kepala desa agar kiranya dapat berpatisipasi dan memberikan dukungan kepada Tim yang nantinya akan melakukan penelitian diwilayah yang menjadi objek penelitian, sehingga pelaksanaan penelitian ini dapat berjalan aman dan sukses yang nantinya akan membawa nuansa baru bagi bumi sintuwu maroso pada masa yang akan datang.
Sementara itu Gubernur Propinsi sulawesi tengah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala badan Kesbang pol dan Linmas Drs. Syafri Ali Kadir, SH mengatakan bahwa, konflik dl kabupaten poso yang terjadi pada tahun 1998 sampai 2006 meninggalkan beberapa permasalahan yang harus segera ditangani, salah satunya adalah pengembalian hak-hak keperdataan masyarakat di kabupaten poso, oleh sebab itu Pemerintah dengan dukungan segenap elemen terkait suda seharusnya Menutup sambutannya, Gubernur Sulawesi tengah menyatakan selaku pemerintah daerah propinsi sulawesi tengah memberi Apresiasi yang sangat positif terhadap kerjasama yang telah dibangun oleh badan penelitian dan pengembangan HAM, departemen Hukum HAM RI bersama pemerintah propinsi Sulawesi Tengah dan pemerintah Kabupaten Poso.
Hadir Pada Rapat tersebut, Pemda Propinsi sulawesi tengah, Bupati Parigi Moutong Drs, Longki Janggola, MSi, Muspida Kabupaten Poso, Asisten Pemerintahan Drs.Lambang Bamonturu, Asisten Administrasi Umum Drs.S.Songgo, Para Pejabat Dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso,muspida dan instansi teknik terkait, peneliti dari Balitbang HAM departemen Hukum dan HAM RI Serta Undangan Lainnya.
HUT Anti Narkoba Internasional ke-40 Tahun 2010 Di Poso
Poso - Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Ke-40 yang dirangkaikan dengan Apel kerja bersama seluruh SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Poso, Senin 28 Juni 2010.
Bertindak selaku Pejabat Penerima Apel Wakil Bupati Poso Abdul Muthalib Rimi, SH.MH yang juga selaku Ketua Badan Narkotika Kabupaten Poso.
Hadir pada kesempatan tersebut Muspida Kabupaten Poso / Mewakili, Sekertaris Daerah Kabupaten Poso Drs. Amdjad Lawasa, MM, Para Asisten, Kepala Dinas, Badan, Kantor dan Bagian di Lingkup Pemkab Poso, Anggota KNPI Poso, perwakilan Siswa / Siswi SMP, SMA, SMK Se-Kabupaten Poso, serta Seluruh Pegawai Negeri Sipil, Tenaga Honorer dan Sukarela Pemda Poso.
Wakil Bupati Poso Abdul Muthalib Rimi, SH.MH dalam Sambutannya menyampaikan bahwa semakin meningkatnya pengguna Narkoba di Indonesia ini, korbannya kebanyakan dari generasi muda kita, memberikan dampak yang sangat merugikan baik bagi pribadi maupun bagi Negeri kita. Penciptaan hidup sehat tanpa Narkoba di kalangan Anak-anak kita tentunya akan mempunyai pikiran yang sehat dan punya kepribadian yang baik, yang pada akhirnya kesemuanya itu akan bermuara pada peningkatan daya pikir yang sehat yang memiliki masa depan yang cerah.
Diakhir Sambutannya Wabup mengatakan adanya komunikasi yang baik, untuk membendung dan membentengi kita dari Narkoba serta tingkah laku yang nyata kita tunjukan dalam memberantas Narkoba. Tindakan yang efektif yaitu dengan memberikan penyuluhan sedini mungkin agar masyarakat lebih memahami akibat buruk dari gejala sosial itu, sehingga mereka sadar dan enggan untuk mencoba ataupun menkonsumsinya tanpa terkecuali Tokoh masyarakat, tokoh adapt, tokoh agama serta kita sebagai orang tua secara terus menerus tanpa henti untuk selalu mengawasi, memberikan pemahaman serta mensosialisasikan bahaya akan Narkoba tersebut.
Sementara itu dalam Laporan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Kabupaten Poso yang dibacakan Drs.A.Lagonda mengatakan bahwa, Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang di tetapkan tanggal 26 Juni dilaksanakan sesuai Surat Telegram Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor ST/08/VI/2010/BNN Tanggal 08 Juni 2010.
Lanjut dikatakan Peserta upacara selain PNS, juga menghadirkan Siswa/Siswi SMP, SMA, SMK, Mahasiswa, KNPI, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat berjumlah 750 orang, Dan Hari anti Narkoba dilaksanakan di Seluruh Indonesia dan Khususnya Kabupaten Poso akan dinyatakan pernyataan sikap oleh perwakilan sekolah SMP, SMA, SMK dan unsure Generasi Muda melalui Penandatanganan di atas kain spanduk dengan Kalimat-kalimat yang akan dituliskan sebagai pernyataan penolakan pengguna Narkoba.
Bertindak selaku Pejabat Penerima Apel Wakil Bupati Poso Abdul Muthalib Rimi, SH.MH yang juga selaku Ketua Badan Narkotika Kabupaten Poso.
Hadir pada kesempatan tersebut Muspida Kabupaten Poso / Mewakili, Sekertaris Daerah Kabupaten Poso Drs. Amdjad Lawasa, MM, Para Asisten, Kepala Dinas, Badan, Kantor dan Bagian di Lingkup Pemkab Poso, Anggota KNPI Poso, perwakilan Siswa / Siswi SMP, SMA, SMK Se-Kabupaten Poso, serta Seluruh Pegawai Negeri Sipil, Tenaga Honorer dan Sukarela Pemda Poso.
Wakil Bupati Poso Abdul Muthalib Rimi, SH.MH dalam Sambutannya menyampaikan bahwa semakin meningkatnya pengguna Narkoba di Indonesia ini, korbannya kebanyakan dari generasi muda kita, memberikan dampak yang sangat merugikan baik bagi pribadi maupun bagi Negeri kita. Penciptaan hidup sehat tanpa Narkoba di kalangan Anak-anak kita tentunya akan mempunyai pikiran yang sehat dan punya kepribadian yang baik, yang pada akhirnya kesemuanya itu akan bermuara pada peningkatan daya pikir yang sehat yang memiliki masa depan yang cerah.
Diakhir Sambutannya Wabup mengatakan adanya komunikasi yang baik, untuk membendung dan membentengi kita dari Narkoba serta tingkah laku yang nyata kita tunjukan dalam memberantas Narkoba. Tindakan yang efektif yaitu dengan memberikan penyuluhan sedini mungkin agar masyarakat lebih memahami akibat buruk dari gejala sosial itu, sehingga mereka sadar dan enggan untuk mencoba ataupun menkonsumsinya tanpa terkecuali Tokoh masyarakat, tokoh adapt, tokoh agama serta kita sebagai orang tua secara terus menerus tanpa henti untuk selalu mengawasi, memberikan pemahaman serta mensosialisasikan bahaya akan Narkoba tersebut.
Sementara itu dalam Laporan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Kabupaten Poso yang dibacakan Drs.A.Lagonda mengatakan bahwa, Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang di tetapkan tanggal 26 Juni dilaksanakan sesuai Surat Telegram Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor ST/08/VI/2010/BNN Tanggal 08 Juni 2010.
Lanjut dikatakan Peserta upacara selain PNS, juga menghadirkan Siswa/Siswi SMP, SMA, SMK, Mahasiswa, KNPI, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat berjumlah 750 orang, Dan Hari anti Narkoba dilaksanakan di Seluruh Indonesia dan Khususnya Kabupaten Poso akan dinyatakan pernyataan sikap oleh perwakilan sekolah SMP, SMA, SMK dan unsure Generasi Muda melalui Penandatanganan di atas kain spanduk dengan Kalimat-kalimat yang akan dituliskan sebagai pernyataan penolakan pengguna Narkoba.
Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan dan NSPK Tentang Penataan Ruang di Kabupaten Poso
Poso – Wakil Bupati Poso Drs. Abd. Muthalib Rimi, SH, MH Membuka Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dan NSPK tentang Penataan Ruang di Kabupaten Poso Bertempat Di Aula Bappeda Poso, Senin 28 Juni 2010
Dalam sambutannya Wakil Bupati Poso mengatakan perkembangan penataan ruang di Kabupaten Poso akan selalu dipengaruhi oleh dinamika perkembangan kehidupan masyarakat, baik secara politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Dinamika ini terjadi secara alamiah karena masyarakat yang hidup memiliki kecenderungan untuk mengekspresikan kehidupannya didalam lingkungan tempat tinggalnya sesuai dengan tuntutan zaman. Hal inilah yang sekaligus menuntut pemerintah untuk mengatur dan menata ruang yang serba terbatas secara tertib, teratur dan dinamis sehingga pembangunan berkelanjutan dapat tercipta untuk generasi yang akan datang.
Diakhir sambutannya Wakil Bupati mengharapkan agar pelaksanaan sosialisasi ini berjalan dengan sukses, efektif dan efisien agar menciptakan suatu pemahaman yang baik bagi aparatur yang bergelut dibidang penataan ruang dan mampu memahami permasalahan penataan ruang dilapangan.
Disisi lain Kepala SKPD Dekonsentrasi bidang Penataan ruang dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Ardin T. Taiyeb, SE.MT menyampaikan bahwa dilematis penyelenggaraan penataan ruang bersifat multi fungsi, multi sector dan multi disiplin nampaknya semakin kompleks, dimana kendala klasik yang dihadapi masih berjibaku pada sector sumber daya manusia dan peraturan yang saling tumpah tindih. Informasi mengenai peraturan yang terbaru juga sering terlambat untuk diketahui didaerah sehingga pemerintah daerah terkadang harus bekerja dua kali karena menyesuaikan dengan aturan terbaru. Untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah melalui SKPD Dekonsetrasi Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum Daerah Propinsi Sulawesi Tengah menyelenggarakan Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan dan NSPK tentang Penataan Ruang yang diikuti dengan Peraturan terbaru dari Kementrian kehutanan Republik Indonesia. Sehingga diharapkan agar para peserta bisa memahami dan mengerti akan aturan mengenai penataan ruang untuk menata ruang didaerah masing-masing.
Sementara itu Dalam Laporan Panitia yang di Bacakan Syamsirwan, ST, Kegiatan Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja aparat pemerintah daerah dalam penyelenggaraan penataan ruang di Propinsi Sulawesi Tengah dan sasaran yang akan dicapai dari kegiatan ini adalah terciptanya kesamaan pandang dan pemahaman yang baik para pemangku kepentingan dan segenap stakeholders pelaku pembangunan tentang penyelenggaraan penataan ruang di daerah Propinsi Sulawesi Tengah, terciptanya keseragaman pemahaman penyelenggaraan penataan ruang termasuk pelaksanaan penyesuaian RT/RW sehingga dapat diwujudkan upaya keterpaduan sinkronisasi dan sinergis proses penyempurnaan RT/RW/Propinsi/Kabupaten/Kota.
Hadir dalam kegiatan tersebut sebagai nara sumber Bambang Anggoro, ST dari Direktorat Kementrian Pekerjaan Umum, Fransisco Manalu, ST, Jeraman Hendrikus S, Hut dari Dinas Kehutanan Propinsi, Sekretaris Daerah Kabupaten Poso Amdjad Lawasa, MM, para pejabat dilingkungan pemerintah daerah kabupaten poso, serta para peserta lainnya.
Jumlah Peserta Sosialisasi direncanakan sebanyak 45 Orang yang merupakan wakil dari dinas/instansi terkait serta wakil dari tiap-tiap kecamatan, wakil dari badan legislatif serta tokoh-tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Poso mengatakan perkembangan penataan ruang di Kabupaten Poso akan selalu dipengaruhi oleh dinamika perkembangan kehidupan masyarakat, baik secara politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Dinamika ini terjadi secara alamiah karena masyarakat yang hidup memiliki kecenderungan untuk mengekspresikan kehidupannya didalam lingkungan tempat tinggalnya sesuai dengan tuntutan zaman. Hal inilah yang sekaligus menuntut pemerintah untuk mengatur dan menata ruang yang serba terbatas secara tertib, teratur dan dinamis sehingga pembangunan berkelanjutan dapat tercipta untuk generasi yang akan datang.
Diakhir sambutannya Wakil Bupati mengharapkan agar pelaksanaan sosialisasi ini berjalan dengan sukses, efektif dan efisien agar menciptakan suatu pemahaman yang baik bagi aparatur yang bergelut dibidang penataan ruang dan mampu memahami permasalahan penataan ruang dilapangan.
Disisi lain Kepala SKPD Dekonsentrasi bidang Penataan ruang dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Ardin T. Taiyeb, SE.MT menyampaikan bahwa dilematis penyelenggaraan penataan ruang bersifat multi fungsi, multi sector dan multi disiplin nampaknya semakin kompleks, dimana kendala klasik yang dihadapi masih berjibaku pada sector sumber daya manusia dan peraturan yang saling tumpah tindih. Informasi mengenai peraturan yang terbaru juga sering terlambat untuk diketahui didaerah sehingga pemerintah daerah terkadang harus bekerja dua kali karena menyesuaikan dengan aturan terbaru. Untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah melalui SKPD Dekonsetrasi Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum Daerah Propinsi Sulawesi Tengah menyelenggarakan Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan dan NSPK tentang Penataan Ruang yang diikuti dengan Peraturan terbaru dari Kementrian kehutanan Republik Indonesia. Sehingga diharapkan agar para peserta bisa memahami dan mengerti akan aturan mengenai penataan ruang untuk menata ruang didaerah masing-masing.
Sementara itu Dalam Laporan Panitia yang di Bacakan Syamsirwan, ST, Kegiatan Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja aparat pemerintah daerah dalam penyelenggaraan penataan ruang di Propinsi Sulawesi Tengah dan sasaran yang akan dicapai dari kegiatan ini adalah terciptanya kesamaan pandang dan pemahaman yang baik para pemangku kepentingan dan segenap stakeholders pelaku pembangunan tentang penyelenggaraan penataan ruang di daerah Propinsi Sulawesi Tengah, terciptanya keseragaman pemahaman penyelenggaraan penataan ruang termasuk pelaksanaan penyesuaian RT/RW sehingga dapat diwujudkan upaya keterpaduan sinkronisasi dan sinergis proses penyempurnaan RT/RW/Propinsi/Kabupaten/Kota.
Hadir dalam kegiatan tersebut sebagai nara sumber Bambang Anggoro, ST dari Direktorat Kementrian Pekerjaan Umum, Fransisco Manalu, ST, Jeraman Hendrikus S, Hut dari Dinas Kehutanan Propinsi, Sekretaris Daerah Kabupaten Poso Amdjad Lawasa, MM, para pejabat dilingkungan pemerintah daerah kabupaten poso, serta para peserta lainnya.
Jumlah Peserta Sosialisasi direncanakan sebanyak 45 Orang yang merupakan wakil dari dinas/instansi terkait serta wakil dari tiap-tiap kecamatan, wakil dari badan legislatif serta tokoh-tokoh masyarakat.
Jadwal Perdelapan Final Piala Dunia 2010
Perdelapan final:
Uruguay vs. Korea Selatan - 26 Jun 21.00
Amerika Serikat vs. Ghana - 27 Jun 01.30
Jerman vs. Inggris - 27 Jun 21.00
Argentina vs. Mexico - 28 Jun 01.30
Netherlands vs. Slovakia - 28 Jun 21.00
Brazil vs. Chili - 29 Jun 01.30
Paraguay vs. Jepang - 29 Jun 21.00
Spanyol vs. Portugis - 30 Jun 01.30
Uruguay vs. Korea Selatan - 26 Jun 21.00
Amerika Serikat vs. Ghana - 27 Jun 01.30
Jerman vs. Inggris - 27 Jun 21.00
Argentina vs. Mexico - 28 Jun 01.30
Netherlands vs. Slovakia - 28 Jun 21.00
Brazil vs. Chili - 29 Jun 01.30
Paraguay vs. Jepang - 29 Jun 21.00
Spanyol vs. Portugis - 30 Jun 01.30
Jadwal Piala Dunia Hari Ini
Slovakia vs. Paraguay - 20 Jun 18.30
Itali vs. Selandia Baru - 20 Jun 21.00
Brazil vs. Pantai Gading - 21 Jun 01.30
Itali vs. Selandia Baru - 20 Jun 21.00
Brazil vs. Pantai Gading - 21 Jun 01.30
Jadwal Piala Dunia Hari Ini
Jerman vs. Szerbia - 18 Jun 18.30
Slovenia vs. Amerika Serikat - 18 Jun 21.00
Inggris vs. Algeria - 19 Jun 01.30
Netherlands vs. Jepang - 19 Jun 18.30
Ghana vs. Australia - 19 Jun 21.00
Kamerun vs. Denmark - 20 Jun 01.30
Slovenia vs. Amerika Serikat - 18 Jun 21.00
Inggris vs. Algeria - 19 Jun 01.30
Netherlands vs. Jepang - 19 Jun 18.30
Ghana vs. Australia - 19 Jun 21.00
Kamerun vs. Denmark - 20 Jun 01.30
Sepak Bola untuk Kejujuran dan Etika
Sepak Bola untuk Kejujuran dan Etika
Oleh : A.R. Loebis
Permainan sepak bola sejak awal dimulai di Tiongkok kuno dikhususkan untuk membina kejujuran (sportivitas) serta standar etika bagi para militer melalui pelatihan fisik dan mental untuk menunjang semangat tempur prajurit.
Badan sepak bola dunia FIFA dalam laman resmi mengakui sepak bola pada awalnya berasal dari Tiongkok dan pada Dinasti Han abad kedua dan ketiga SM, sepak bola disebut Tsu` Chu.
"Pada zaman Dinasti Han sepak bola merupakan kulit yang di dalamnya terdapat rambut dan berukuran 30-40 cm. Permainan ini tidak boleh menggunakan tangan, kecuali kaki, punggung, bahu," demikian diungkapkan dalam laman FIFA.
Olahraga modern yang baru dimulai pada abad ke-19 di Inggris itu bila ditelusuri hingga sekitar 2.400 tahun lalu bernama Tsu` Chu atau Cu Ju (baca: Ju Cu).
Permainan sepak bola tertua ini diawali pada masa Chun Qiu Zhan Guo (musim semi musim gugur negara-negara berperang) dan telah melewati silih pergantian dinasti dan dalam jangka waktu lama.
"Yang lebih penting, orang Tiongkok kuno ternyata sudah sejak dini mengukuhkan sepak bola sebagai pembangun semangat sportivitas dan standar etika yang ketat," demikian tertulis dalam teks sejarah.
Berdasar catatan siasat negara berperang, pada zaman Chun Qiu (musim semi dan musim gugur, 722 s/d 481 S.M.) di ibu kota negara Qi Lin Zi, Tsu`s Chu sudah populer. Tsu` Chu ketika itu disebut pula Ta Ju (baca Da Cu). Cu dan Ta berarti menendang, sedangkan Ju bermakna bola.
Sesuai kitab Tai Ping Qing Hua, bola pada zaman Dinasti Han memang disebutkan terbuat dari bahan kulit sebagai bungkus luar dan di dalamnya berisi rambut.
Liu Xiang dari zaman Dinasti Han (206 S.M s/d 220 Masehi) menyatakan dalam teks sejarah bahwa permainan Tsu` Chu konon diciptakan Huang Di (Kaisar Kuning). Dituturkan, mulai era Zhan Guo (negara saling berperang), Tsu` Chu identik dengan semangat tempur prajurit.
Olahraga itu digunakan untuk menggembleng laskar yang akhirnya memiliki kemampuan perang amat tinggi, disiplin tetapi memiliki jiwa jujur.
Tai Ping Qing Hua juga menyatakan bahwa Tsu` Chu bermula pada pasca-Xuan (Kaisar Huang Di) dan digunakan sebagai kancah untuk hiburan, selain untuk melakukan pelatihan fisik dan mental prajurit yang ujung-ujungnya untuk menunjang semangat tempur.
Lambang dan Simbol
Li You dari Dinasti Han pernah menulis catatan tentang Ju Cheng Ming (piagam kota bola), tentang persiapan Tsu` Chu, yaitu bola dan lapangan sepak bola, ringkasan pertandingan, bahkan menjelaskan tentang persyaratan etika yang harus dimiliki wasit dan pemain.
Piagam tersebut merefleksikan bahwa olahraga sepak bola ala Tiongkok kuno sudah ada sejak zaman Dinasti Han dan permainan itu memiliki lambang dan simbol tertentu.
Dalam piagam disebutkan Ju (bola) dan Ju Chang (lapangan bola), dilambangkan sebagai langit dan bumi serta Yin dan Yang.
Ada pula yang disebut "pintu bola", terdapat pada kedua ujung lapangan dan dipasang enam pintu bola berbentuk lubang model rembulan yang disebut Ju Shi (ruang bola), dijadikan sebagai target penyerangan bagi setiap 12 pemain yang berlaga.
Kalimat "Jian Chang Li Ping, Qi Li You Chang" menjelaskan, dalam perlombaan kedua pihak harus memilih kapten dan wasit. Sedangkan pertandingan memiliki peraturan tanding yang stabil dan kedua pihak harus melaksanakannya sesuai peraturan.
Piagam menjelaskan, pada zaman Han, sepak bola mensyaratkan wasit dan pemain harus memiliki etika bermain.
"Bu Yi Qin Shu, Bu You A Si" berarti persyaratan kepada sang wasit, yaitu melaksanakan peraturan pertandingan harus adil tidak memihak, tidak tunduk pada hubungan pribadi, tidak boleh condong kepada salah satu pihak.
"Duan Xin Ping Yi, Mo Yuan Qi Fei" bermakna persyaratan terhadap para pemain, harus berkarakter lurus, tenang, dan sabar, walau kalah bertanding tidak diperkenankan sembarangan mengomel dan menyalahkan pihak lain.
"Ju Zheng You Ran, Kuang Hu Zhi Ji" menunjukkan bahwa olahraga sepak bola saja harus memiliki standar etika seperti ini, apalagi masalah pemerintahan sudah sepatutnya demikian.
Dari Ju Cheng Ming bisa diketahui bahwa pada zaman Tiongkok kuno lebih dari 2.000 tahun lalu, orang sudah jauh hari menegakkan etika olahraga positif, selain menuntut semangat kompetisi yang adil, wasit dan pemain bermoral dan memiliki standar karakter.
Tetapi amat disayangkan, dewasa ini persepakbolaan Tiongkok menghadapi etika bobrok kecurangan wasit dan main sabun sehingga tidak bergairah dan lesu suporter, dan tidak tembus ke babak final Piala Dunia Afrika Selatan.
Tsu` Chu menjalar ke berbagai benua dan kini sedang dipertandingkan dalam turnamen Piala Dunia Afrika Selatan.
Olahraga ini diharapkan menjadi harmoni mempersatukan dunia, tetapi ia tetap sebagai simbol peperangan. Di dalamnya tetap ada istilah militer seperti kapten, penyerang, pertahanan, pengatur serangan, striker, dan yang lainnya.
Jangan lupa, pernah juga terjadi "Perang Sepak Bola" pada 1969 ketika El Salvador tanding lawan Honduras yang diwarnai dengan bunuh diri seorang gadis serta perkelahian yang mematikan sekitar 6.000 penonton dari kedua belah pihak.(Kompas.com)
Oleh : A.R. Loebis
Permainan sepak bola sejak awal dimulai di Tiongkok kuno dikhususkan untuk membina kejujuran (sportivitas) serta standar etika bagi para militer melalui pelatihan fisik dan mental untuk menunjang semangat tempur prajurit.
Badan sepak bola dunia FIFA dalam laman resmi mengakui sepak bola pada awalnya berasal dari Tiongkok dan pada Dinasti Han abad kedua dan ketiga SM, sepak bola disebut Tsu` Chu.
"Pada zaman Dinasti Han sepak bola merupakan kulit yang di dalamnya terdapat rambut dan berukuran 30-40 cm. Permainan ini tidak boleh menggunakan tangan, kecuali kaki, punggung, bahu," demikian diungkapkan dalam laman FIFA.
Olahraga modern yang baru dimulai pada abad ke-19 di Inggris itu bila ditelusuri hingga sekitar 2.400 tahun lalu bernama Tsu` Chu atau Cu Ju (baca: Ju Cu).
Permainan sepak bola tertua ini diawali pada masa Chun Qiu Zhan Guo (musim semi musim gugur negara-negara berperang) dan telah melewati silih pergantian dinasti dan dalam jangka waktu lama.
"Yang lebih penting, orang Tiongkok kuno ternyata sudah sejak dini mengukuhkan sepak bola sebagai pembangun semangat sportivitas dan standar etika yang ketat," demikian tertulis dalam teks sejarah.
Berdasar catatan siasat negara berperang, pada zaman Chun Qiu (musim semi dan musim gugur, 722 s/d 481 S.M.) di ibu kota negara Qi Lin Zi, Tsu`s Chu sudah populer. Tsu` Chu ketika itu disebut pula Ta Ju (baca Da Cu). Cu dan Ta berarti menendang, sedangkan Ju bermakna bola.
Sesuai kitab Tai Ping Qing Hua, bola pada zaman Dinasti Han memang disebutkan terbuat dari bahan kulit sebagai bungkus luar dan di dalamnya berisi rambut.
Liu Xiang dari zaman Dinasti Han (206 S.M s/d 220 Masehi) menyatakan dalam teks sejarah bahwa permainan Tsu` Chu konon diciptakan Huang Di (Kaisar Kuning). Dituturkan, mulai era Zhan Guo (negara saling berperang), Tsu` Chu identik dengan semangat tempur prajurit.
Olahraga itu digunakan untuk menggembleng laskar yang akhirnya memiliki kemampuan perang amat tinggi, disiplin tetapi memiliki jiwa jujur.
Tai Ping Qing Hua juga menyatakan bahwa Tsu` Chu bermula pada pasca-Xuan (Kaisar Huang Di) dan digunakan sebagai kancah untuk hiburan, selain untuk melakukan pelatihan fisik dan mental prajurit yang ujung-ujungnya untuk menunjang semangat tempur.
Lambang dan Simbol
Li You dari Dinasti Han pernah menulis catatan tentang Ju Cheng Ming (piagam kota bola), tentang persiapan Tsu` Chu, yaitu bola dan lapangan sepak bola, ringkasan pertandingan, bahkan menjelaskan tentang persyaratan etika yang harus dimiliki wasit dan pemain.
Piagam tersebut merefleksikan bahwa olahraga sepak bola ala Tiongkok kuno sudah ada sejak zaman Dinasti Han dan permainan itu memiliki lambang dan simbol tertentu.
Dalam piagam disebutkan Ju (bola) dan Ju Chang (lapangan bola), dilambangkan sebagai langit dan bumi serta Yin dan Yang.
Ada pula yang disebut "pintu bola", terdapat pada kedua ujung lapangan dan dipasang enam pintu bola berbentuk lubang model rembulan yang disebut Ju Shi (ruang bola), dijadikan sebagai target penyerangan bagi setiap 12 pemain yang berlaga.
Kalimat "Jian Chang Li Ping, Qi Li You Chang" menjelaskan, dalam perlombaan kedua pihak harus memilih kapten dan wasit. Sedangkan pertandingan memiliki peraturan tanding yang stabil dan kedua pihak harus melaksanakannya sesuai peraturan.
Piagam menjelaskan, pada zaman Han, sepak bola mensyaratkan wasit dan pemain harus memiliki etika bermain.
"Bu Yi Qin Shu, Bu You A Si" berarti persyaratan kepada sang wasit, yaitu melaksanakan peraturan pertandingan harus adil tidak memihak, tidak tunduk pada hubungan pribadi, tidak boleh condong kepada salah satu pihak.
"Duan Xin Ping Yi, Mo Yuan Qi Fei" bermakna persyaratan terhadap para pemain, harus berkarakter lurus, tenang, dan sabar, walau kalah bertanding tidak diperkenankan sembarangan mengomel dan menyalahkan pihak lain.
"Ju Zheng You Ran, Kuang Hu Zhi Ji" menunjukkan bahwa olahraga sepak bola saja harus memiliki standar etika seperti ini, apalagi masalah pemerintahan sudah sepatutnya demikian.
Dari Ju Cheng Ming bisa diketahui bahwa pada zaman Tiongkok kuno lebih dari 2.000 tahun lalu, orang sudah jauh hari menegakkan etika olahraga positif, selain menuntut semangat kompetisi yang adil, wasit dan pemain bermoral dan memiliki standar karakter.
Tetapi amat disayangkan, dewasa ini persepakbolaan Tiongkok menghadapi etika bobrok kecurangan wasit dan main sabun sehingga tidak bergairah dan lesu suporter, dan tidak tembus ke babak final Piala Dunia Afrika Selatan.
Tsu` Chu menjalar ke berbagai benua dan kini sedang dipertandingkan dalam turnamen Piala Dunia Afrika Selatan.
Olahraga ini diharapkan menjadi harmoni mempersatukan dunia, tetapi ia tetap sebagai simbol peperangan. Di dalamnya tetap ada istilah militer seperti kapten, penyerang, pertahanan, pengatur serangan, striker, dan yang lainnya.
Jangan lupa, pernah juga terjadi "Perang Sepak Bola" pada 1969 ketika El Salvador tanding lawan Honduras yang diwarnai dengan bunuh diri seorang gadis serta perkelahian yang mematikan sekitar 6.000 penonton dari kedua belah pihak.(Kompas.com)
JADWAL PIALA DUNIA 2010 HARI INI
Honduras vs. Chili - 16 Jun 18.30
Spanyol vs. Swiss - 16 Jun 21.00
Afrika Selatan vs. Uruguay - 17 Jun 01.30
Argentina vs. Korea Selatan - 17 Jun 18.30
Yunani vs. Nigeria - 17 Jun 21.00
Perancis vs. Mexico - 18 Jun 01.30
Catatan : waktu Indonesia selisih 6 jam
Spanyol vs. Swiss - 16 Jun 21.00
Afrika Selatan vs. Uruguay - 17 Jun 01.30
Argentina vs. Korea Selatan - 17 Jun 18.30
Yunani vs. Nigeria - 17 Jun 21.00
Perancis vs. Mexico - 18 Jun 01.30
Catatan : waktu Indonesia selisih 6 jam
Kondisi Poso Pasca Pemilukada Tetap Aman Terkendali
Poso –Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang, MM memimpin rapat Pemerintah Daerah Kabupaten Poso bersama muspida plus di ruang kerja bupati jumat 04/06. Dalam rapat tersebut dibicarakan situasi dan kondisi kabupaten poso pasca pemilukada yang berlangsung 02 juni kemarin.
Mengawali pembicaraannya Bupati atas nama masyarakat dan pemerintah daerah kabupaten poso menyampaikan terimakasih kepada TNI, Polri, KPU, Panwaslu bahkan kepada seluruh masyarakat poso yang telah mensukseskan pelaksanaan pemilukada yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil serta aman dan damai di Tanah Poso.
Lanjut Bupati, kemenangan yang diraih dalam pemilukada periode 2010-2015 adalah kemenangan seluruh rakyat poso sehingga kedepan Bupati mengajak secara bersama-sama bahu membahu untuk membangun negeri sintuwu maroso ini kearah yang lebih baik lagi.
Rapat yang berlangsung kurang lebih tiga jam itu melahirkan himbauan kepada masyarakat poso yang ditanda tangani para muspida plus yakni, pertama tetap menjaga dan merawat keamanan dan ketertiban yang sudah ada sehingga tetap tercipta kondisi keamanan yang kondusif, kedua dalam berdemokrasi kita boleh berbeda pilihan, tetapi kini saatnya kita satukan langkah untuk membangun tana poso.
Ketiga, Dalam menyampaikan aspirasi atau keberatan janganlah dengan kekerasan atau tindakan yang anarkis tetapi lakukan dengan mekanisme sesuai peraturan dan perundang-undangan yang ada, keempat jangan terprovokasi dengan isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk memecah-belah kesatuan dan persatuan di Bumi Sintuwu Maroso dan terakhir, kita perkokoh tali silatturahmi dan persaudaraan menuju poso yang lebih maju dalam bingkai NKRI
Hadir dalam rapat itu, Dandim 1307 Poso Letkol Inf. Suwanto, SIP, Kapolres Poso AKBP Romtaat, SIK, Ketua Pengadilan Negeri Poso M. Nur Zaman, SH, MH, Danyon 714 Sinmar Poso Letkol Agus. P, Danki Brimob Poso M. Aris Purwanto, Ketua KPU Poso Iskandar Lamuka, Ketua Panwas Poso Sapruni. S. Sos, Sekab Poso Drs, Amdjad Lawasa, MM, Inspektur Poso Anthony H. Tadjongga, BSc, S. Sos, Asisten Kesra dan Pembangunan Drs, Andi Rahmatullah, Asisten Administrasi Umum Drs, Sin Songgo.
Mengawali pembicaraannya Bupati atas nama masyarakat dan pemerintah daerah kabupaten poso menyampaikan terimakasih kepada TNI, Polri, KPU, Panwaslu bahkan kepada seluruh masyarakat poso yang telah mensukseskan pelaksanaan pemilukada yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil serta aman dan damai di Tanah Poso.
Lanjut Bupati, kemenangan yang diraih dalam pemilukada periode 2010-2015 adalah kemenangan seluruh rakyat poso sehingga kedepan Bupati mengajak secara bersama-sama bahu membahu untuk membangun negeri sintuwu maroso ini kearah yang lebih baik lagi.
Rapat yang berlangsung kurang lebih tiga jam itu melahirkan himbauan kepada masyarakat poso yang ditanda tangani para muspida plus yakni, pertama tetap menjaga dan merawat keamanan dan ketertiban yang sudah ada sehingga tetap tercipta kondisi keamanan yang kondusif, kedua dalam berdemokrasi kita boleh berbeda pilihan, tetapi kini saatnya kita satukan langkah untuk membangun tana poso.
Ketiga, Dalam menyampaikan aspirasi atau keberatan janganlah dengan kekerasan atau tindakan yang anarkis tetapi lakukan dengan mekanisme sesuai peraturan dan perundang-undangan yang ada, keempat jangan terprovokasi dengan isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk memecah-belah kesatuan dan persatuan di Bumi Sintuwu Maroso dan terakhir, kita perkokoh tali silatturahmi dan persaudaraan menuju poso yang lebih maju dalam bingkai NKRI
Hadir dalam rapat itu, Dandim 1307 Poso Letkol Inf. Suwanto, SIP, Kapolres Poso AKBP Romtaat, SIK, Ketua Pengadilan Negeri Poso M. Nur Zaman, SH, MH, Danyon 714 Sinmar Poso Letkol Agus. P, Danki Brimob Poso M. Aris Purwanto, Ketua KPU Poso Iskandar Lamuka, Ketua Panwas Poso Sapruni. S. Sos, Sekab Poso Drs, Amdjad Lawasa, MM, Inspektur Poso Anthony H. Tadjongga, BSc, S. Sos, Asisten Kesra dan Pembangunan Drs, Andi Rahmatullah, Asisten Administrasi Umum Drs, Sin Songgo.
Pemilukada Poso Berlangsung Aman
Poso –Bupati Poso Drs. Piet Inkiriwang, MM bersama Ibu Ellen Pelealu Inkiriwang mendatangi TPS Smaker Poso Kelurahan Kasintuwu Kecamatan Poso Kota untuk memberikan hak suaranya pada pemilukada poso Rabu, 02/06.
Sebelum mencoblos, Bupati memeriksa kertas suara yang telah diberikan KPPS sambil memperlihatkan kepada para saksi tentang keabsahan surat suara tersebut yang tidak rusak, sobek, cacat dan sebagainya sehingga sah untuk digunakan memilih calon Bupati dan Wakil Bupati Poso periode 2010 s/d 2015.
Setelah memberikan hak suaranya di TPS itu Bupati juga menyempatkan melihat langsung TPS-TPS lain yang ada di wilayah Kelurahan Gebang Rejo, Kayamanya, Moengko (Kecamatan Poso Kota), dilanjutkan ke wilayah Lembomawo (Kecamatan Poso Kota Utara) dan berakhir di Silanca Kecamatan Lage.
Sementara itu Kabag Humas Amir Kiat, SH yang ikut dalam rombongan Bupati menjelaskan jumlah pemilih yang terdaftar 142107 orang yang dibagi dalam 460 TPS tersebar di 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Poso.
Amir mengatakan bahwa pemilukada merupakan sebuah pesta demokrasi, pesta rakyat yang harus disukseskan pelaksanaannya untuk menentukan pemimpin daerah periode selanjutnya yang akan membawa poso menjadi lebih baik lagi di periode 2010-2015.
Lanjutnya, situasi dan kondisi poso sampai pada pelaksanaan hari “H” pencoblosan tetap dalam keadaan aman dan terkendali hal tersebut berkat dukungan dan kerja sama Polri/TNI bahkan seluruh lapisan masyarakat poso itu sendiri. Bahkan semalam sebelum pencoblosan Sekab Poso Drs, Amdjad Lawasa, MM didampingi Inspektur Poso Anthony H. Tadjongga, BSc, S.Sos, Kabag Humas Amir Kiat, SH, Kabag Umum, Drs, Mahmuddin Jamal, MM, Kabag Pemerintahan Purnama Megati, S.Sos secara bersama-sama melakukan monitoring terhadap beberapa sample TPS yang ada di Kecamatan Poso Kota, Poso Kota Utara dan Poso Kota Selatan.
Turut serta Bupati dalam peninjauan tersebut Kepala Inspektur Pso Anthony H. Tadjongga, BSc, S.Sos, Asisten Administrasi Umum Drs, Sin Songgo, Kepala Bapeda Poso Ir, J.Tumiwa, Kasat Pol PP Rudy Rompas, SH, Kabag Humas Amir Kiat, SH
Sampai berita ini dirilis perolehan suara yang masuk di Komisi Pemilihan Umum Poso unggul sementara kandidat nomor 4 pasangan Bupati Incumbent Drs Piet Inkiriwang, MM bersama Ir, T Syamsuri dengan perolehan suara 38, 72 persen (jumlah suara 44.395) disusul pasangan kandidat nomor 2 Ir, Sony Tandra bersama Mulyadi 26,20 persen (jumlah suara 30.039) kemudian diikuti pasangan nomor 3 Frans Sawolino-Bur Andi Masse 18,76 persen (jumlah suara 21.510) dan terakhir pasangan Hendrik- Abdul Thalib 16,33 persen (jumlah suara 18.727).
Langganan:
Postingan (Atom)