KPPA Launching Banua Ananggodi di Poso

Poso – Banyak hal untuk melakukan pembinaan maupun pengembangan kreatifitas, salah satunya dengan mengkampanyekan perdamaian kesenian melalui penyaluran bakat suara anak yang dilaksanakan oleh Komunitas Peduli Perempuan dan Anak (KPPA) Poso.

Sebagai salah contoh, tepatnya Senin (9/8), Bupati Poso yang diwakili Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Poso Dr Asnah Awad,MH,Mars telah meresmikan Banua Ananggodi, yang bertempat di Jl Brigjen Katamso No 32, Kelurahan Kasintuwu, Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso.

Banua Ananggodi yang merupakan rumah pengembangan kreatifitas anak berbasis pluralisme, kesetaraan jender, kemanusiaan dan keseimbangan ekologis adalah tempat bernaungnya anak-anak yang mempunyai bakat tersendiri maupun kelompok yang diekplorasikan melalui kegiatan-kegiatan sosial seperti penampilan, nyanyian, tarian, ataupun pertujukan teater.
Dijelaskan Mutmainah Korona selaku Direktur KPPA Sulteng yang diwakili Gunawan Primasatya, bahwa konsep awal lahirnya Banua Ananggodi adalah dasar pemikiran KPPA melihat, dibutuhkan ruang untuk anak-anak yang bisa digunakan untuk mengekspresikan diri dan menunjukan eksistensi mereka bahwa anak-anak juga harus didengarkan, dilihat apa yang menjadi kebutuhan dan hak mereka. “Anak-anak butuh ruang untuk mengeksplorasikan diri dan potensi mereka, karena mereka (anak) juga sebagai modal sosial sebagai generasi penerus bangsa yang diharapkan bisa memimpin Poso kearah yang semakin baik,” jelas Mutmainah dalam sambutannya.

Masih dikatakannya, pembangunan Banua Ananggodi ini, KPPA selaku LSM di Sulteng hanya kapasitas memediasi yang didukung oleh IRD Serasi pengorganisasian, dan manajemen sepenuhnya sepenuhnya dikelola oleh anak-anak yang tergabung dalam banua ananggodi. “KPPA dan pihak pengelola maupun anggota Banua Ananggodi membutuhkan dukungan dari semua pihak, mulai dari orang tua/wali, kepala sekolah dan guru-guru serta seluruh stakeholder berupa Moril maupun materi,” harap Rizky Andrew Tangka selaku anggota banua ananggodi.

Ia (Rizky) menambahkan, bahwa kegiatan Banua Ananggodi, mulai dari loka latih, kunjungan-kunjungan budaya, administrasi, sampai terlaksananya launcing pada hari ini ( Senin, 9/8) adalah sepenuhnya didanai oleh LSM Serasi dan USAID. “Launching ini adalah murni hasil kerja keras dari anak-anak anggota banua ananggodi dan pendamping,” ungkap Rizky.

Sementara Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang,MM selaku kepala daerah dalam pemerintahan di Kabupaten Poso, memberi dukungan penuh dan menyambut positif apa yang menjadi langkah dan upaya KPPA Poso yang bekerjasama dengan IRD Serasi dan USAID. “Ini merupakan wujud nyata kepedulian kita semua terhadap kreatifitas anak-anak di daerah ini,” sambut Bupati Poso.

Bupati juga menilai, seiring dengan semakin membaiknya daerah Poso, namun kita juga harus mengakuinya bahwa dampak dari peristiwa masa lalu juga dapat membawa pengaruh besar bagi anak-anak. Olehnya, dengan kehadiran banua ananggodi ini, pemerintah daerah merasa optimis dan berharap anak-anak kita yang sebelumnya mengalami perubahan mental secara bertahap, akan lebih memahami bagaimana pentingnya hidup dalam suasana yang penuh dengan cinta kasih, saling menghargai dan saling menopang, serta melihat perbedaan yang ada sebagai anugerah tuhan yang maha esa, sekaligus menjadikannya sebagai suatu kekuatan untuk hidup bersama membangun bangsa dan daerah tercinta. “Banua Ananggodi ini tentunya akan membawa daya tarik tersendiri bagi anak-anak bahkan kepada masyarakat. Ini juga sebagai penambah wawasan dan ilmu pengetahuan,” ujar Asnah Awad dalam sambutan Bupati Poso saat launching banua ananggodi.

“Selain pemerintah, DPRD Poso juga mendukung pembangunan ini (Banua Ananggodi), sebab disinilah anak-anak berkumpul dengan mengembangkan bakatnya tanpa memandang suatu perbedaan agama,” tambah Wakil Ketua DPRD Poso Suharto Kandar dalam sambutannya.

Launcing ini dimeriahkan dengan kegiatan seni seperti pertunjukan teater dan nyanyian anak yang mengalami cacat, Gio, dari Banua Ananggodi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar