Rapat Dengar Pendapat Tentang Krisis Listrik Poso

Poso – Bertempat di ruang sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Poso berlangsung rapat dengar pendapat anggota DPRD dengan pihak PT. PLN Ranting Poso tentang krisis listrik yang terjadi di Poso. Rabu, 14 Oktober 2009.
Rapat yang berlangsung terbuka dan dapat di dengar langsung masyarakat disalah satu Radio Swasta tersebut di pimpin langsung oleh Ketua DPRD Poso Ir. Jani W.V. Mamuaja dan diikuti oleh para anggota Dewan serta turut hadir Sekretaris Dewan N.L.R. Tandawuya,SH. Sementara dari pihak PT. PLN Ranting Poso diikuti oleh Kepala PLN Ranting Poso A. Ch. Ru’utana didampingi staf ahli PLN serta disaksikan oleh beberapa LSM yang ada di Kab. Poso.
Rapat dengar pendapat tersebut bertujuan untuk meminta kejelasan kepada pihak PT. PLN Ranting Poso tentang krisis listrik yang terjadi yang menyebabkan terjadinya pemadaman listrik secara bergilir serta permasalahan teknis lainnya yang di timbulkan serta mencari solusii yang terbaik untuk menyelesaikannya.
Mengawali rapat tersebut Ketua Dewan Ir. Jani W.V. Mamuaja dalam arahannya mengingatkan bahwa rapat ini terlaksana guna mencari solusi bersama atas persoalan yang dihadapi bukan untuk saling menyalahkan atas apa yang terjadi. Dewan sendiri disini berperan hanya untuk memediasi serta memfasilitasi atas keluhan yang disampaikan masyarakat beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal tersebut pihak PT. PLN Ranting Poso melalui Kepala PLN Ranting Poso menyampaikan bahwa PLN Ranting Poso saat ini mengalami defisit listrik sebesar 2,5 MW yang mana disebabkan adanya kerusakan jaringan PLTM Bambalo akibat pohon tumbang serta kerusakan salah satu unit mesin pembangkit listrik di PLTD Moengko yang mana masih dalam tahap proses perbaikan. Yang rencananya dapat berfungsi kembali pada bulan November 2009. Selain itu, pemadaman bergilir ini terjadi disebabkan ketidak mampuan daya yang ada yakni hanya sebesar 3580 MW/KW sementara daya yang terpasang sebesar 6960 MW/KW.
Untuk itu, melalui kesempatan tersebut Pihak PT. PLN Ranting Poso meminta maaf kepada warga masyarakat serta mengharapkan agar dapat mengerti dan memahami kondisii yang terjadi. PLN akan berusaha keras untuk mengatasi semua persoalan yang timbul agar kondisi yang terjadi ini tidak berlangsung terlalu lama termasuk pembenahan diri secara internal. Selain itu dukungan serta bantuan dari pihak Pemerintah Daerah maupun masyarakat sangat dibutuhkan. Olehnya sangat diharapkan sebuah langkah nyata bersama untuk mengatasi persoalan ini.
Dalam rapat yang berlangsung sejak pukul 09.00 pagi tersebut akhirnya dapat di tarik kesimpulan bersama bahwa mengenai kerusakan salah satu unit mesin pembangkit listrik di PLTD Moengko hingga saat ini masih menunggu datangnya istalasi pengganti yang kemungkinan dapat berfungsi kembali sekitar bulan November 2009. Walaupun hal ini nantinya tidak dapat menjamin pemadaman bergilir tidak akan terjadi lagi. Namun intinya, semua persoalan ini dapat teratasi secara bertahap dimulai dari kesadaran diri masing-masing untuk melakukan penghematan energi mulai dari sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar