Poso – Peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI ke-64 Tahun 2009 berjalan secara Hikmat dilingkuangan Pemerintah Daerah kabupaten yang bertindak sebagai irup Sekretaris Daerah kabupaten Poso Drs. Amjad Lawasa, MM bertempat dihalaman Kantor Bupati, senin, 17 Agustus 2009.
Turut Hadir Kepala Dinas, Badan, Kantor, Bagian, seluruh karyawan dan karyawai PNS, Honorer serta Tenaga Sukarela di lingungan Pemerintah daerah Kab. Poso
Bupati Poso dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Kab. Poso Drs. Amjad Lawasa, MM menyampaikan
Hadir pula pada Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-14 Tersebut Wakapolres Kompol Esmed Eryadi, SIK, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesdra Setdakab Poso Drs. L. Bamonturu, Kepala Dinas, Badan, Kantor dan Bagian Dilingkungan Pemkab Poso, Para Pegawai Negeri Sipil, Honor dan Sukarela dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso.
Sambutannya Menteri Negara Riset dan teknologi Dr. Kusmayanto Kadiman yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Poso Drs. Amjad Lawasa, MM mengatakan Tema Peringatan Harteknas tahun ini adalah “ Kreatifitas dan Teknologi: Indonesia Bisa “ Pemilihan tema ini sekaligus menindaklanjuti Pencanangan Tahun 2009 sebagai Tahun Indonesia kreatis oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Peringatan Harketnas tahun ini merupakan peringatan ke-14 sejak dilakukannya Penerbangan Perdana Pesawat N-25 Gatotkaca yang dirancang oleh produksi sendiri oleh Bangsa Indonesia. Adapun Dasar Hukum yang digunakan sebagai landasan dalam memperingati Harteknas adalah Keputusan Presiden RI No. 71 tahun 1995 tentang penetapan tanggal 10 Agustus sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.
Lanjut dikatakan, penguasan Iptek dapat diwujudkan melalui penelitian pengembangan dan penerapan teknologi yang harus dilakukan secara berkesinambungan, hal ini dilakukan dengan mengerahkan segala potensi yang kita miliki, baik pemerintah, swasta/dunia usaha, maupun masyarakat baik yang ada di pusat maupun di daerah, dan pada era global dewasa ini , peradaban manusia di dunia mengalami pergeseran paradigma menuju masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society), hal tersebut dapat berimplikasi terhadap arah pembangunan Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, dari pembangunan berbasis SDA menjadi pembangunan yang berbasis masyarakat berpengetahuan, hal ini berdampak pada kehidupan ekonomi yang semula berbasis pada sumber daya (resource based economy) menjadi ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy), ini merupakan factor yang menentukan daya saing sebuah bangsa di dunia. Dikatakan pula index daya saing indonesia menurut global competiveness index (GCI) dalam laporan yang diterbitkan oleh worl economic forum (WEF) pada tahun 2008, menunjukan bahwa indonesia menempati peringkat 55 dari 135 negara, daya saing inovasi indonesia terkendala oleh kapasitas inovasi nasional yang masih rendah (menempati peringkat ke 53), lemahnya kolaborasi antara Universitas, Litbang dan Industri (peringkat 54) dan belum optimalnya penggunaan paten sebagai alat perlindungan hak kekayaan intelektual untuk diseminasi teknologi (peringkat 84) permasalahan ini merupakan tantangan bagi seluruh bangsa indonesia dalam mewujudkan indonesia yang mampu membangun daya saing nasional secara mantap dan berkesinambungan dan telah dilakukan oleh Negara-negara maju di dunia adalah perlu membangun masyarakat dengan basis iptek yang kuat.
Diakhiri sambutan Menteri Negara Riset dan Teknologi yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Poso Drs. Amjad Lawasa, MM mengatakan Serangkaian acara yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi beserta LPND-RISEK (BAKOSURTANAL, BATAN, BPPT, LIPI, BSN BAPETEN, LAPAN ) antara lain : Pertama, Pameran Ritech ( Research, Innovation, and Technology ) 2009 yang dieselenggarakan di 8 (Delapan) kota yaitu : Jakarta, Manado, Banjarmasin, Jepara, Palembang, Malang, Kupang dan Padang. Kedua, Pemberian Anugerah Ristek :Pemerintah Kabupaten dan Kota Penghargaan untuk mendorong Pembangunan Iptek melalui Peningkatan Kompetensi Kelembagaan dan Sumberdaya, Kreatifitas inovasi masyarakat penghargaan kepada masyarakat, baik secara pereorangan maupun kelompok yang mampu menghasilkan inovasi kreatif yang sangat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat., Peneliti skema insentif ristek penghargaan bagi peneliti yang mendapat skema intentif ristek untuk mendorong dan memacu mereka melakukan riset dengan hasil yang sangat memuaskan, yaitu inovasi yang bernilai komersial tinggi, Jurnalis Iptek penghargaan untuk wartawan dan penulis yang banyak menulis tentang Iptek.; Tiga, Talksnow, membahas 6 Bidang Fokus Iptek (Pangan, Kesehatan dan Obat, Energi, Tekonologi Informasi dan Komunikasi, Transportasi, Pertahanan dan Keamanan) ; Empat, Lokakarya dengan Tema “ Kreatifitas dan Teknologi Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Indonesia Tahun 2025 Strategi 6 Bidang Fokus Iptek ”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar