Pertemuan Dewan Ketahanan Pangan Poso

Poso – Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan, bahwa ketahanan pangan adalah terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman merata dan terjangkau. Indikator ketahanan pangan yang mencakup tiga aspek penting yaitu, ketersediaan, dimana tersedia pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, baik mutu dan keamanannya. Distribusi, pasokan pangan dapat menjangkau seluruh wilayah dengan harga stabil dan terjangkau. Dan konsumsi, dapat mengakses pangan yang cukup dan mampu mengelola konsumsi sesuai gizi dan kesehatan.
Olehnya itu, saat pembukaan pertemuan dewan ketahanan pangan (DKP) kabupaten Poso, Bupati Poso Drs. Piet Inkiriwang,MM yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Poso Drs. Lambang Bamonturu mengatakan, pada akhir pertemuan pangan dunia tahun 2000 para pemimpin dunia dan pejabat pemerintah lainnya dari 182 negara dengan suara bulat telah menyetujui deklarasi, yang dikenal dengan milenium development goalds (MDGs). Dimana isinya, memperbaharui komitmen untuk mengurangi setengah jumlah orang kelaparan didunia pada tahun 2015. “Di kabupaten Poso implementasi kesepakatan dewan ketahanan pangan tersebut telah terlaksana dengan baik, hal itu ditandai menurunnya jumlah penduduk miskin lebih kurang 35 % tahun 2005 menjadi 29,28% tahun 2008 (rata-rata menurun 1,5 % pertahun),” terangnya dalam sambutan Bupati Poso.
Masih dikatakannya, “Tahun 2008 lalu daerah kita (Poso) mengalami surflus beras kurang lebih 30.000 ton, sehingga Bulog Devisi Regional 1 Poso dapat membeli beras lokal untuk memenuhi kebutuhan bantuan raskin di kabupaten Poso, Touna dan Morowali, yang sampai saat ini sudah lebih 7000 ton beras dibeli dari petani di kabupaten Poso. Sehingga peningkatan kualitas konsumsi pangan tahun 2008 telah mencapai poin 83,9 dengan tingkat konsumsi beras menurun dari 130 gram perkapita pertahun menjadi 112,3 kilogram perkapita pertahun,” jelasnya.
“Angka kecukupan gizi energi mencapai 2.150 kilo kalori perkapita perhari (107,3%), sedangkan angka kecukupan protein mencapai 59 gram perkapita perhari ( 113,5 %),” ungkap Drs. Lambang Bamonturu saat membuka kegiatan pertemuan dewan ketahana pangan, di gedung PGRI Poso, Senin (16/11).
Diakhir sambutannya, Ia mengharapkan, agar momentum pertemuan dewan ketahahan pangan ini dijadikan untuk mencari solusi dari berbagai masalah yang berkaitan dengan upaya peningkatan ketahanan pangan ditengah-tengah masyarakat.
“Sebagaimana tujuan kegiatan ini diharapkan kepada instansi terkait, jadikan kesempatan ini untuk menyerap aspirasi masyarakat berkaitan dengan masalah ketahanan pangan, gizi dan kesehatan, serta lebih mensikronisasikannya. Terbukti juga beberapa waktu lalu Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Poso telah menerima penghargaan dari pemerintah pusat dalam hal pangan,” tambah Kaban Ketahanan Pangan Poso Munawir,SP,MM.
Sementara dalam laporan Ketua Panitia Penyelenggara Murniati Putosi,SP,M.Si, menyampaikan, kegiatan pertemuan DKP tahun 2009 yang diselenggarakan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Poso, berdasarkan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) nomor 093/1415/DPA/2009 tahun anggaran 2009, dan keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Poso nomor 425/Kpts/XI/2009/BKP.
Adapun peserta pertemuan DKP yang berjumlah 100 orang adalah para pimpinan instansi terkait, TP PKK Kabupaten, para Camat, Kepala Puskesmas, dan Kepala BKP3 kecamatan se Kabupaten Poso, yang bermaksud untuk memperoleh gambaran ketersediaan distribusi dan konsumsi pangan di Kabupaten Poso sampai dengan bulan Oktober 2009, dan terlaksananya koordinasi dalam rangka antisipasi kerawanan pangan hingga di tingkat lapangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar