Piet Kunjungi Tiga Kecamatan
KUNKER BUPATI POSO DI 3 KECAMATAN
Bupati Poso Drs.Piet Inkiriwang,MM melakukan Kunjungan Kerja selama 2 hari, 1-2 April 2009. Kunjungan Kerja tersebut dipusatkan di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pamona Timur tepatnya desa Ti’u, Kecamatan Pamona Tenggara desa Korobono, dan Kecamatan Pamona Selatan tepatnya Desa Mayoa.
Turut hadir dalam Rombongan tersebut, Asisten Pemerintahan Dan Kesra Drs.Lambang Bamonturu, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Drs.Andi Rahmatullah, Yoksan Lakukua, Para Kepala Dinas, Badan, Bagian Dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso.
Kunjungan Kerja Bupati Poso pada hari pertama, rabu 1 April 2009 bertempat di Kecamatan Pamona Timur, tepatnya desa Ti’u. Kunjungan tersebut diterima langsung Camat Pamona Timur Drs.Christoverus Ntaba bersama Unsur Tripika dan mengunjungi sekaligus membuka selubung Lokasi Pengembangan IbuKota Kecamatan di desa Po’ome. Lokasi yang mempunyai Luas sekitar 25 Ha tersebut nantinya digunakan sebagai Lokasi Pengembangan Pusat Kota Taripa Kecamatan Pamona Timur.
Pada Kesempatan tersebut, Bupati Poso Drs.Piet Inkiriwang,MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa lokasi di desa Po’ome ini akan memberikan sumbangsi terbesar bagi pengembangan dan perkembangan wilayah Kecamatan Pamona Timur Khususnya Ibukota kecamatan, yang nantinya sarana dan prasarana serta Infrstruktur akan dilengkapi demi kemajuan dan peningkatan perkembangan daerah nya.
Terima Kasih Kepada masyarakat Pamona Timur yang benar-benar tanggap dan perduli dengan Perkembangan Daerahnya, sehingga dapat menyediakan Lokasi yang begitu luas agar dapat dijadikan Lokasi Pengembangan Pusat kota Taripa.
Sementara itu, Camat Pamona Timur Drs.Christoverus Ntaba menyampaikan bahwa lokasi yang mempunyai luas sekitar 25 Ha yang ada didaerah Po’ome telah disiapkan sebagai pengembangan Kota Taripa, dengan Perencanaan Pembangunan sarana dan Prasarana serta Infrastruktur untuk kecamatan yang perlu untuk dilengkapi.
Ditambahkan bahwa pada saat sekarang ini, Kecamatan Pamona Timur mencanangkan Penanaman 1000 Pohon. Dan mendapatkan bantuan dari Dinas Pemuda Olahraga Seni Dan Pariwisata Kabupaten Poso Berupa 300 bibit pohon Eboni. Bibit Pohon Eboni tersebut nantinya dibagikan kepada 12 Kepala Desa sekecamatan Pamona Timur.
Dihari kedua Kunjungan Kerja Bupati Poso dikhususkan di Kecamatan Pamona Tenggara desa Korobono.Kunjungan tersebut mendapat sambutan dari Camat Pamona Tenggara Drs.Lades P.Ndese bersama Unsur Tripika, serta masyarakat Desa Korobono. Kunjungan diawali dengan Peninjauan Lokasi Banjir di sungai korobono desa Korobono, sekaligus acara tatap muka Bupati Poso bersama Masyarakat desa Korobono guna membahas langkah-langkah Penanggulangan banjir.
Pada kegiatan tatap muka Bupati Poso bersama tokoh Agama, tokoh pemuda serta masyarakat Desa Korobono, Camat Pamona Tenggara Drs.Lades Ndese dalam penuturan Camat Pamona tenggara mengatakan bahwa 2 tahun belakangan ini, mengalami banjir di sungai korobono. ini Disebabkan curah hujan yang tinggi dan pada bagian atas telah terjadi perubahan fungsi hutan, menjadi lahan-lahan kebun masyarakat oleh karena kebutuhan. Dalam 2 hari terakhir, masyarakat desa korobono secara gotong royong dan dengan dibantu alat -alat berat memperluas daerah aliran sungai sepanjang 4 kilo meter.
Disatu sisi Bupati Poso menghimbau kepada masyarakat Pamona Tenggara khususnya masyarakat desa korobono agar tidak merubah alih fungsi Hutan menjadi lahan perkebunan yang membuat hutan jadi tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam arti hutan yang ada harus dilestarikan dan berguna agar tidak terjadi erosi/banjir.Setelah acara tataop muka berakhir, dilanjutkan dengan Peninjauan bangunan kantor camat Pamona Tenggara.
Kunjunganpun berlanjut di Kecamatan Pamona Selatan, tepatnya di desa Mayoa. Tiba di Kecamatan Pamona Selatan Bupati bersama rombongan disambut Camat Pamona Selatan bersama Unsur Tripika meninjau langsung Lokasi banjir dan longsor sungai saroso desa mayoa
Menurut Camat Pamona selatan Darmanto WD.S.Sos mengungkapkan daerah aliran sungai yang terkena banjir dan longsor tersebut, kurang lebih 20 meter lagi sudah mendapati rumah penduduk.
Ini disebabkan karena disekitar pinggiran Daerah aliran sungai saroso tersebut, telah ada galian-galian pasir. Dalam arti Daerah Aliran Sungaipun telah terjadi perubahan fungsi menjadi galian pasir.
Menurut Bupati Poso, boleh saja melakukan galian-galian pasir tersebut, jauh dari Daerah Aliran Sungai dan tempat pemukiman penduduk, dan menormalisasikan daerah aliran sungai tersebut Agar tidak membahayakan dan merugikan penduduk yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai saroso.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar