Hari Anak Nasional tahun 2009 di Kabupaten Poso

Poso – Bupati Poso yang diwakili oleh Sekretaris daerah Kabupaten Poso Drs. Amjad Lawasa, MM membuka Secara Resmi kegiatan hari Anak Nasional (HAN) Kabupaten Poso tahun 2009 di Lapangan Maroso Poso Kamis, 30 Juli 2009.
Hadir dalam acara tersebut para Muspida Kab. Poso, Kepala Dinas, Kantor Bagian dilingkungan Pemerintah Daerah Kab. Poso, Wakil Ketua Penggerak PKK Kab. Poso Samsia Abd. Muthalib Rimi, Ketua Dharma Wanita Kab. Poso Meisyura A. Lawasa Pakaya, Presiden Anak Ramgan, Ketua Wahana Visi Indonesia Kab. Poso, serta seluruh undangan lainnya.
Acara diwali dengan Pidato presiden anak Ramgan mengatakan berterima kasih dan memuji kepada Bapak pimpinan dari kabupaten poso, juga turut menjunjung tinggi hak-hak anak dan perlindungan anak di negerinya kabupaten poso, dengan diterbitkannya Perda No. 6 tahun 2008, semoga bangsa kami yang juga banyak tinggal di negeri bapak kabupaten poso dapat terlindungi hak-haknya, sehingga kami bisa dengan bebas berekspresi dan berkreasi tanpa adanya tekanan terhadap kami. Diakhir pidatonya Ramgan mengatakan bahwa anak Indonesia diwajibkan untuk memiliki akte kelahiran sebagai status kewarganegaraan, dan tidak mewajibkan kepada binatang ataupun tumbuhan untuk memilikinya.
Panitia Pelaksana Hari Anak Nasional (HAN) Kab. Poso tahun 2009 Dr. Asna Awad dalam laporannya memaparkan bahwa bahwa kegiatan hari anak nasional berdasarkan surat menko kesra No. B.28/Menko/Kesra/II/08 tanggal 19 Februari 2009 tentang penyelenggaraan Hari Anak Nasional 2009, Surat Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia No. B-135/Dep.IV/Men.PP/IV/2009 tanggal 13 April 2009 tentang forum anak Indonesia tahun 2009, Surat keputusam Bupati Poso No. 188.45/1775/2009 tentang panitia penyelenggara Hari Anak Nasional Kab. Poso tahun 2009, dengan tema Hari Anak Indonesia kreatif, inofatif dan unggul untuk menghadapi tantangan di masa depan. Lanjut Asna Awad juga mengatakan adapun tujuan dan sasaran kegiatan HAN ini diantaranya adalah mengenalkan simulasi pendidikan sipil kreatif, kemitraan dan persahabatan pada anak-anak, mengembangkan kreatifitasdan pendidikan apresiasi seni untuk anak-anak yang terdiri dari 1000 anak perwakilan dari penduduk anak Usia Dini, TK dan SD dari sekolah se-Kabupaten Poso yang diikuti dari 18 kecamatan.
Ketua Wahan Visi Indonesia juga memperkenallkan secara singkat mengenai pelayanan Wahana Visi Indonesia bahwa Wahan Visi Indonesia dimulai pada tahun 1960 di kota batu, malang dengan focus pelayanan melayani anak-anak yang tinggal dip anti asuhan di pulau jawa, saat ini pelayanan world vision Indonesia berkembang pesat dan diakhir tahun 2008, world vision Indonesia melayani sekitar 90.000 anak santun. Saat ini, bentuk program-program yang dilaksanakan adalah pemberdayaan masyarakat, tanggap bencana dan advokasi. Lanjut Wahan Visi Indonesia juga tetap berkomitmen untuk mendukung kaum termiskin dengan menggunakan sumber daya yang ada bagi peningkatan kualitas hidup mereka terutama anak-anak
Semnetara itu Bupati poso dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kab. Poso Drs. Amjad Lawasa, MM menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada seluruh panitia penyelenggara serta LSM dan pemerhati anak lainnya yang turut ambil bagian dalam kegiatan HAN dan ini merupakan wujud kepedulian dari kita semua terhadap anak-anak kita di daerah ini sebagai generasi penerus sekaligus pewaris cita-cita bangsa yang lebih khusus kabupaten poso dimasa datang, dan selaku orang tua perlu memahami secara maksimal terhadap perhatian kita kepada anak, karena anak adalah asset ortang trua, keluarga dan lebih dari itu merupakan asset bangsa yang kelak akan menjadi tokoh utama yang akan menjalankan lokomotof pembangunan secara berkesinambungan, dan ini sangat penting untuk dipersiapakn sejak dini agar kelak dapat memiliki rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, budaya dan tana airnya sendiri. Lanjut, Sekab juga mengatakan bahwa banyak sekali anak Indonesia yang masih belum mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas sehingga tidak sedikit anak terpaksa harus bekerja untuk menambah penghasilan keluarga akibat desakan ekonomi yang tidak terhindarkan, fenomena ini terjadi sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat dan tidak berjalan secara sumultan dengan keberadaan ekonomi sebagian masyarakat kita.
Diakhir sambutannya sekab menyampaikan bahwa melalui momentum perayaan HAN kalio ini perlu kiranya kita renungkan sedalam-dalamnya peran serta kepedulian yang telah kita berikan dalam rangka memberikan perlindungan dan pelayananan terhadap anak serta sejauh mana kita merespon suara anak-anak kita yang menuntut serta memerlukan perhatian khusus agar mereka bisa tumbuh dan berkembang wajar bahkan dapat menjadi generasi yang dapat dibanggakan dalam menjawab tantangan bangsa ke depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar